
Waspadai Penyakit Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
admin
- 0
Halo Sahabat Sehat! Pada akhir tahun 2022 kemarin, salah satu penyanyi tersohor Indonesia, Isyana Sarasvati, didiagnosa menderita SLE yang merupakan penyakit autoimun. Kondisi ini akan menyerang sel dan jaringan sehat di tubuh. Lebih jelasnya, simak penjelasannya di bawah ini!

Apa itu SLE?
SLE atau Systemic Lupus Erythematosus yang merupakan salah satu jenis lupus yang umum diderita dan mempengaruhi organ tubuh termasuk jantung, ginjal, paru-paru, ulit, sendi, ginjal dan sistem saraf. SLE adalah penyakit kronis autoimun sistemik dengan tingkat keparahan yang bervariasi yang ditandai dengan munculnya autantibodi yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada jaringan.
Adapun jenis-jenis lupus lain, yaitu lupus neonatal yang terjadi pada bayi baru lahir namun jarang ditemukan, lupus kulit, dan lupus induksi obat (Drug Induced Lupus Erythematosus).
Kasus lupus di Indonesia
Berdasarkan data yang diambil dari 858 rumah sakit di Indonesia pada tahun 2016, terjadi yaitu terdapat 2.166 pasien rawat inap yang terdiagnosa lupus dan 550 pasien diantaranya meninggal dunia. Hasil data di tahun 2016 tersebut terjadi peningkatan dari tahun 2014, yakni ada 1.169 kasus dan 200 orang meninggal akibat lupus.
Kementerian Kesehatan RI, mencangkan adanya program yang bernama SALURI atau Periksa Lupus Sendiri yang merupakan program deteksi dini SLE. Program ini dapat dilakukan di sarana pelayanan kesehatan salah satunya Puskesmas dengan cara mengenali gejala yang tampak.
Beberapa gejala, diantaranya demam lebih dari 38°C, sensitif terhadap sinar matahari, rambut rontok, rasa lelah dan lemah, ruam kemerahan maupun ruam berbentuk kupu-kupu, sariawan yang tak kunjung sembuh, nyeri dan bengkak pada lebih 2 sendi dalam watku lama, serta nyeri dada saat berbaring dan menarik napas. Seseorang yang mengalami lupus, biasanya juga mengalami perubahan warna ujung jari dan kaki menjadi pucat hingga kebiruan saat udara dingin, serta mengalami kejang atau kelainan saraf lainnya.

Mengatasi penyakit lupus
Hindari faktor risiko yang dapat memperparah gejalanya, yaitu dengan konsumsi obat sesuai anjuran dokter, batasi paparan sinar matahari terutama pada siang hari, berhenti merokok, menerapkan pola hidup sehat, manajemen stres misalnya dengan yoga atau meditasi, lakukan diet sehat, serta istirahat yang cukup kurang lebih 7-9 jam per hari.
Sahabat Sehat, di Indonesia sudah ada program untuk mendeteksi gejala lupus secara dini, karena banyaknya penderita lupus maupun yang meninggal akibat lupus. Kemungkinan program ini sudah diterapkan secara efekif pada beberapa daerah. Tetap jaga kesehatan dan segera kunjungi pusat layanan kesehatan bila kamu atau orang terdekatmu mengalami gejalanya, ya!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
Referensi
Fanouriakis, A., Tziolos, N., Bertsias, G., & Boumpas, D. T. (2021). Update Οn The Diagnosis And Management Of Systemic Lupus Erythematosus. https://ard.bmj.com/content/annrheumdis/80/1/14.full.pdf. Diakses 9 Mei 2023.
Makarim, F. R. 2022. Lupus. https://www.halodoc.com/kesehatan/lupus. Diakses 10 Mei 2023.
Kanal Pengetahuan FK UGM. Situasi Di Indonesia. https://kanalpengetahuan.fk.ugm.ac.id/situasi-lupus-di-indonesia/. Diakses 10 Mei 2023.
Kemenkes RI. 2023. Hari Lupus Sedunia 2018 : Memahami Program Deteksi Dini Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES). http://p2p.kemkes.go.id/hari-lupus-sedunia-2018-memahami-program-deteksi-dini-penyakit-lupus-eritematosus-sistemik-les/. Diakses 10 Mei 2023.
Siloam Hospitals. 2023. Penyakit Lupus – Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-lupus. Diakses 9 Mei 2023.
About the Author
Neta Mustikasari
Mahasiswa ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Garut