
Mengenal Highly Sensitive Person dan Cara Menghadapinya
admin
- 0
Kepekaan setiap orang tentu saja berbeda. Highly sensitive person (HSP) adalah seseorang yang kadar sensitivitasnya tinggi, bisa secara emosional, fisik, ataupun interaksi sosial. Walaupun didominasi oleh seorang introvert, namun tidak menutup kemungkinan kalau seorang ekstrovert bisa mengalami HSP. Berdasarkan identifikasi oleh psikolog Elaine Aron di tahun 1990, sekitar 15-20% populasi dunia termasuk dalam kepribadian HSP. Apakah kamu salah satunya?

Karakteristik Kepribadian Highly Sensitive Person
HSP disebut juga sensory processing sensitivity (SPS). HSP merupakan tipe kepribadian, bukan gangguan mental. Individu HSP lebih peka pada simulasi lingkungan, seperti keramaian, kebisingan, dan interaksi sosial dengan banyak orang. Akibatnya, individu kelelahan karena terlalu banyak stimulasi.
Berdasarkan penelitian oleh Natalia dan Bernathsius dalam Jurnal Keperawatan Jiwa, aktivitas otak pada HSP lebih tinggi dibandingkan non-HSP, sehingga menyebabkan overstimulasi pada otak. Akibatnya, terjadi ketidakmampuan mengontrol emosi dan mengalami gangguan kesehatan mental, seperti depresi, ansietas, dan stres.
Dilansir dari laman Alodokter, terdapat beberapa karakteristik utama HSP. Pertama, mempunyai intuisi kuat karena melihat sesuatu dari banyak sisi, bahkan yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Kedua, mempunyai empati yang tinggi yang membuatnya sangat memahami orang lain, sehingga sering memikirkan perasaan orang lain dan menjadi pendengar yang baik.
Ketiga, tertarik pada keindahan seni dan alam. Seseorang dengan kepekaan tinggi cenderung mengisi ulang energi secara fisik dan mental, serta mengekspresikan perasaan melalui karya seni atau keindahan alam bebas. Keempat, tidak nyaman dengan banyak stimulus. Perasaan yang sangat sensitif membuat individu HSP tidak nyaman berada di tempat banyak rangsangan, misalnya tempat ramai, bising, dan banyak cahaya. Mereka lebih damai berada di tempat tenang, sunyi, sepi, dan hanya sedikit orang, terutama orang terdekatnya. Meskipun demikian, seorang HSP tetap bisa berinteraksi dengan kelompok lebih besar, meskipun kurang nyaman.
Kelebihan dan Kekurangan
Seseorang dengan HSP mempunyai kelebihan dan kekurangan. Perasaannya yang sangat sensitif, membuatnya mempunyai berbagai kelebihan. Ia menjadi pribadi yang empati, pemikir, pendengar yang baik, artistik, dan detail. Oleh karena itu, seorang HSP sangat peka pada perasaan dan kebutuhan orang lain, senang membangun hubungan dekat dan mendalam, mampu mensyukuri apa yang sudah dimiliki, mampu menghargai orang lain.

Di balik kelebihannya, seseorang yang sensitif tidak selalu baik. Ada kekurangan yang dimilikinya yaitu tidak menyukai konflik, tidak suka konfrontasi, dan takut penolakan, yang semua itu membuatnya tidak berani berpendapat atau mengkritik. Ia cenderung tertutup yaitu tidak suka distraksi dan tidak suka emosinya diketahui orang lain. Pribadinya juga cenderung cemas berlebihan dan perfeksionis.
Cara Menghadapi
Menjadi seseorang yang sensitif memberikan banyak tantangan, terutama saat berhadapan dengan orang banyak. Adaptasi di lingkungan yang baru juga termasuk tantangan. Seorang HSP dapat menghadapi sensitivitasnya dengan menyadari bahwa emosi yang muncul, seperti cemas dan sedih saat bertemu orang banyak atau orang baru, hanyalah bersifat sementara. Selanjutnya, belajar mengelola stres akibat berada di lingkungan berisik dengan cara mengonsumsi makanan sehat, berolahraga teratur, meditasi, memenuhi waktu tidur, dan curhat dengan orang terdekat yang dipercaya.
Menambah kegiatan positif, seperti melakukan hobi, menulis diary, adalah ide bagus menenangkan diri. Ia juga perlu melatih self-compassion untuk memberi kepedulian, kebaikan, dan kasih sayang kepada diri sendiri. Nah, untuk mengurangi stres karena distraksi, seorang yang sensitif dapat membuat batasan untuk diri sendiri yaitu berani berkata “tidak” pada tuntutan yang berlebihan. Menciptakan suasana yang nyaman dan tenang juga sangat membantu mengurangi stres dan cemas yang dirasakan setelah bertemu banyak orang.
Menjadi sangat sensitif juga menjadi suatu persoalan. Oleh karena itu, seorang HSP sangat dianjurkan untuk memanajemen stres dengan baik agar tidak berujung depresi. Berbagai tips di atas diharapkan dapat membantu Sahabat Sehat untuk lebih mengenal highly sensitive person.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
About the Author
Yuan Adelintang Kurniadita
Saya adalah mahasiswi Magister Sains Manajemen, UGM, dan sudah berpengalaman sebagai content writer freelance.