Lebih Mengenal Posyandu, Apa Bedanya dengan Puskesmas?
Pernahkah Sahabat Sehat mendengar tentang Posyandu? Apabila belum pernah, mari kita kulik tentang Posyandu di Hari Posyandu Nasional yang dirayakan 29 April tiap tahunnya. Check it out!
Apa itu Posyandu?
Menurut Kementerian Kesehatan RI, Posyandu yang merupakan akronim dari Pos Pelayanan Terpadu, adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), yang berarti segala fasilitas dan layanannya dikelola dari, untuk, oleh, dan bersama masyarakat. Posyandu merupakan fasilitas yang meningkatkan kesehatan masyarakat, yang berfungsi untuk memudahkan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan dasar, khususnya bagi ibu, bayi, dan anak balita.
Maka dari itu, Posyandu berlokasi biasanya di tingkat desa/kelurahan/RT/RW/dusun tiap daerah di seluruh Indonesia. Agar lebih mudah menjangkau seluruh masyarakat, Posyandu biasanya berada di lokasi yang mudah dijangkau, seperti di kios pasar, ruangan perkantoran, atau tempat khusus yang dibangun oleh swadaya masyarakat.
Apa saja kegiatan di Posyandu?
Demi memenuhi kebutuhan kesehatan dasar masyarakat, Posyandu memiliki dua lingkup kegiatan, yakni kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Kegiatan utamanya mencakup lima kegiatan yang wajib dilaksanakan, antara lain Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Gizi, Pencegahan dan Penanggulangan Diare.
Sementara itu, kegiatan pengembangan yang bisa dilakukan, antara lain Bina Keluarga Balita (BKB), Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan kegiatan lainnya. Wah pelayanan kesehatannya cukup lengkap ya, Sahabat Sehat!
Samakah dengan Puskesmas?
Perlu diketahui bahwa Posyandu dan Puskesmas merupakan fasilitas layanan kesehatan yang berbeda. Posyandu berfokus pada upaya promotif dan preventif kesehatan dengan memberikan informasi, pengetahuan, dan pengalaman tentang kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu, bayi, dan anak balita melalui pemberdayaan masyarakat.
Sementara itu, Puskesmas berfokus pada upaya preventif dan tak sedikit upaya kuratif kesehatan seperti pengobatan dengan struktur yang lebih melibatkan tenaga kesehatan. Lebih spesifiknya, Posyandu biasanya hanya melayani hanya beberapa kali dalam sebulan, sementara Puskesmas buka setiap hari.
Apa manfaat Posyandu bagi masyarakat?
Selain informasi dan penyuluhan kesehatan, berikut adalah beberapa fasilitas, layanan, dan manfaat Posyandu bagi masyarakat. Yuk disimak!
- Tablet Tambah Darah (TTD), imunisasi Tetanus Toksoid (TT), dan pemantauan berat badan bagi ibu hamil;
- Kapsul Vitamin A dan Tablet Tambah Darah (TTD) bagi ibu nifas;
- Imunisasi lengkap bagi bayi;
- Kapsul Vitamin A untuk bayi dan balita;
- Pemantauan pertumbuhan anak balita;
- Deteksi dini apabila ada kelainan pada bayi, balita, ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui, serta rujukan langsung ke Puskesmas apabila diperlukan.
Lalu, bagaimana peran masyarakat dalam Posyandu?
Posyandu memang salah satu rancangan kegiatan yang dicanangkan Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Namun, sesuai definisinya, masyarakat yang merupakan unit terpenting, memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan Posyandu.
Masyarakat dapat berperan menjadi Kader, yang memiliki porsi besar dalam penyelenggaraan Posyandu. Kader berperan sebagai “promotor kesehatan” alias memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat, mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat, serta menggerakan masyarakat untuk datang ke Posyandu. Sahabat Sehat secara tidak langsung juga dapat berperan dalam mengembangkan Posyandu, loh. Caranya dengan memanfaatkan layanan di Posyandu terdekat dan mempromosikannya ke rekan-rekanmu.
Upaya kesehatan masyarakat membutuhkan pendekatan dari, untuk, dan oleh masyarakat pula. Jadi, jangan ragu untuk datang ke Posyandu untuk memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Selamat Hari Posyandu Nasional!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
