Bolehkah Anak Minum Minuman Bersoda?
Melihat anak lahap makan dan minum pasti jadi cita-cita semua orang tua. Lahap mengonsumsi makanan dan minuman bergizi tentu mendukung tumbuh kembang anak. Tapi, bagaimana kalau anak ternyata justru gemar minum minuman bersoda? Apakah orang tua bisa tenang-tenang aja atau justru harus waspada? Simak penjelasan berikut, yuk!
Kenali kandungan minuman soda
Minuman soda adalah istilah bagi minuman yang mendapatkan tambahan gas karbondioksida, atau disebut juga minuman berkarbonasi. Kandungan karbondioksida di dalam minuman soda membuat minuman tersebut menjadi lebih asam, bergelembung, dan terasa segar menggigit di mulut.
Selain mengandung karbondioksida, minuman soda umumnya mengandung pemanis, perisa, dan pewarna. Pemanis dalam minuman soda bisa berupa pemanis nutritif yang mengandung kalori, seperti gula pasir dan sirup fruktosa, atau pemanis buatan non-nutritif yang mengandung sedikit kalori. Ngga cuma itu, minuman soda juga umumnya mengandung kafein yang ngga dibutuhkan oleh tubuh anak.
Dampak kesehatan konsumsi minuman bersoda
Hal yang paling perlu diwaspadai dari minuman soda adalah kandungan pemanisnya yang tinggi, terutama pemanis nutritif. Konsumsi pemanis nutritif seperti gula pasir dan sirup fruktosa secara berlebihan bisa menyebabkan anak mengalami peningkatan berat badan dan risiko obesitas. Konsumsi pemanis tersebut bisa menyebabkan anak mengalami diabetes tipe 2, penyakit jantung, penyakit ginjal, serta penyakit perlemakan hati non-alkoholik di masa mendatang. Kandungan pemanis nutritif dan keasaman minuman soda juga bisa menyebabkan erosi dan pembusukan gigi, loh!
Minuman soda yang mengandung pemanis non-nutritif dengan sedikit kalori pun ngga kalah berbahayanya, Sahabat Sehat. Memperkenalkan minuman yang terasa manis kepada anak sejak dini akan membuat anak terbiasa untuk terus mengonsumsi makanan manis. Konsumsi minuman yang terasa manis juga bisa membuat anak kecanduan mengonsumsi makanan tinggi kalori.
Selain itu, minuman bersoda ngga menimbulkan rasa kenyang sebagaimana makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan serat secara lengkap. Anak yang mengonsumsi minuman bersoda cenderung akan terus merasa lapar dan mencari tambahan kalori walaupun sudah banyak mengonsumsi kalori dari minuman bersoda. Hal ini bisa membuat anak mengalami peningkatan berat badan secara ngga sehat.
Minuman yang dianjurkan bagi anak
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi tahun 2019, kebutuhan cairan anak berbeda-beda sesuai usianya: 0-5 bulan butuh 700 ml, 6-11 bulan butuh 900 ml, 1-3 tahun butuh 1150 ml, 4-6 tahun butuh 1450 ml, 7-9 tahun butuh 1650 ml, 10-12 tahun butuh 1850 ml, 13-15 tahun butuh 2100 ml, serta 16-18 tahun butuh 2300 ml bagi laki-laki dan 2150 bagi perempuan. Kebutuhan cairan ini bisa dipenuhi melalui makanan atau minuman.
ASI perlu menjadi sumber minuman utama anak berusia < 1 tahun. Setelahnya, air putih dan susu sangat dianjurkan bagi anak segala usia. Air putih ngga mengandung kalori dan cocok untuk menghilangkan rasa haus. Sementara itu, susu mengandung protein dan kalsium yang baik bagi pertumbuhan.
Sahabat Sehat sebaiknya sama sekali ngga memberikan minuman bersoda kepada bayi, balita, maupun anak usia prasekolah. Anak yang berusia lebih besar sesekali boleh mengonsumsi minuman bersoda kalau memang suka. Tapi, tetap beri pengertian kepada anak bahwa tersebut rendah zat gizi dan berbahaya bagi kesehatan kalau dikonsumsi berlebihan dan terlalu sering, sehingga sebaiknya tetap dihindari.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
About the Author
